Senin, 31 Oktober 2011

Dreams Comes True (Step I, Paspord)

Alhamdulillah,akhirnya selesai juga mengurus paspord.
Pertama melengkapi berkas yakni foto kopi KTP, surat rekomendasi, KK, beli materai plus antri.
Pada saat verfikasi, ternyata Kartu Keluarga yang aku lampirkan harus yang kartu keluarga biru, bergambar burung garuda di depannya. nah yang kulampirkan itu yang surat pemberitahuan Nomor Induk Keluarga.
Petugasya bilang harus yang asli, tidak boleh yang di scan.
Hm.. bagaimna ini. KK yang asli itu ada di makassar, Klu dikirim, 3-4 hari baru sampai di kendari.
klu yang KK scan aku punya. Saya simpan di email.
Ada ide. dari pada terhambat pengurusan paspord, lebih baik KK scan itu saja yang dipakai. caranya supaya tidak ketahuan klu itu scan, file KK scan yang telah diprint akan saya laminating sehingga tidak ketahuan jenis kertasnya. Gampangkan

dengan langkah mantap aku ke warnet. mulailah aku membuka email, kemudian memprint file KK. Untungnya warnetnya bersebelahan dengan tempat fotokopi. setelah itu baru dilaminating.

pada saat laminating, tiba-tiba pemilik tokonya bilang, wah.. ini tak ada tanda-tangan kepala keluarga. tidak bisa lagi dilepas, solanya sudah terlaminating.
Alamakk.. untunglah ada kelebihan KK yang terprint. Akhirnya di laminating KK yang sudah saya tanda tangani (he..he.., harusnya yang tanda tangan kepala keluarga).

Alhamdulillah sudah selesai. Kemudian berkas saya kumpul kembali. Deg-degan juga sih pada saat nama dipanggil, jangan sampai ketahuan klu KK itu , KK scan.
Sitti Muhsinah, petugasnya memanggil namaku. deg-deg.. bakalan gagal buat paspord ini. aduh..
"Bu, nama-nama yang dilampiran ini PNS semua ?". tanya petugas Imigrasi. Akh.. untunglah, Iya, jawabku dengan cepat. kan ada NIP nya.

Setelah mengucapkan terima kasih, akhirnya berkasku di verifikasi dan diinput datanya. aku tinggal mengantri untuk dipanggil membayar, berfoto, scan sidik jari, dan pengumpulan berkas.

Pada saat akan membayar, aku liat di kuitansi yang diberikan oleh petugas, namaku tertulis Sitti Muhsina, kurang huruf H. harusnya Muhsinah.

waduh, harus diberitahu lagi ini. jangan sampai salah.
Akhirnya selama sesi foto, dan input sidik jari, aku terus mengingatkna petugas agar namaku jangan lupa di tambahi H.

Setelah sesi foto dan sidik jari, berkas dikumpulkan di ruangan lain. disitu ada petugas yang melayani. Hm.. Tadi katanya teman, petugas di ruang pengumpulan berkas itu Cakep. tapi kok, pada saat aku liat, akh.. tidak juga sih, mungkin karena petugasnya tidak ada kontak mata denganku. Akhirnya aura kegantengannya hilang...


Setelah itu, selesai. Nanti hari kamis baru diambil paspor yang sudah jadi.

Kendari, 31 Oktober 2011

Tidak ada komentar: