Minggu, 22 Agustus 2010

sendiri, tapi tak sendirian

temanku mengirimiku sebuah pesan singkat. "ce, mumun mw nikah september nanti. kamu kapan nyusul?" tanyanya. he..he.. pertanyaan yang kesekian kali tentang pernikahan. Harus aku akui, seusiaku ini, 24 tahun, sudah bekerja, orang selalu menanyakan kapan menikah ? jawabanku, jodoh itu ditangan Tuhan. kalau Tuhan berkehendak memberikan aku jodoh tidak ada yang bisa menghalangi, besok, bulan depan, tahun depan, sepuluh tanhun akan datang, atau mungkin tidak sama sekali.

Saat ini aku memang sendiri, tapi hidupku tak sendirian. Aku mempunyai banyak waktu untuk keluarga. Aku memiliki kedua orang tua yang perhatian, (yang harus kuakui ketika dulu aku punya pasangan, mereka kurang ku perhatikan), ketika aku sendiri mereka lebih kuperhatikan, komunikasi dengan mereka lebih lancar, dan aku bisa berbakti kepada mereka, berusaha membalas segala jasa mereka.  Selain lebih fokus ke orang tua dan saudara, akupun bebas berinteraksi dengan siapa saja, dengan teman dari manapun, tanpa ada batasan dari pasangan.

Tak ada 'wajib lapor'. Akubebas mengunjungi semua tempat tanpa perlu melapor ke sesorang untuk memberitahukan dimana posisi kita sekarang, sedang apa, sama siapa, jam berapa pulang, dll. Aku pun bebas meyalurkan hobi, travelling, (he..he..he.. jalan kaki di pinggiran kota) tanpa perlu takut ketahuan atau minta izin. aku bebas menikamati pemandangan dari daerah baru yang barus saja ku kunjungi.

saat sendirian kita bebas menentukan pilihan sesuai hati  kita, tanpa perlu takut memilih hanya karena pilihan kita berbeda dengan pasangan.

Kendari, 22 Agustus 2010.