Jumat, 19 Oktober 2007

Duka Lakeba

Pak, satu jam lagi jemput kami. Hanya itu kalimat terakhir anaknya, bocah berusia usia 10 tahun yang merupakan penumpang KM Acita III, ketika menghubunginya melalui telepon seluler tepat di hamparan laut Lakeba. Setelahnya hanyalah desiran ombak yang berubah menjadi tangis bergulung-gulung.

Rabu, 17 Oktober 2007

Menikmati senja Lakeba


Hari kedua Lebaran, Ahad (13/10) saya dan seorang teman ke tempat rekreasi yang ada di kota Bau-Bau. Pilihan pertama kami ke Pantai Nirwana. Perjalanan 20 menit di tempuh dengan mengendarai sepeda motor dari pusat kota Bau-Bau. Rupanya moment hari liburan lebaran ini dimanfaatkan penduduk untuk berwisata di pantai Nirwana. Ratusan orang tengah berpiknik di sana. Setelah puas mendokumentasikan diri di pantai Nirwana, kami beranjak ke Pantai Lakeba. lokasi pantai Lakeba tak jauh dari pantai Nirwana. sebenarnya pantai Lakeba lokasinya lebih dekat dengan kota Bau-Bau. Tetapi karena jalanan menuju ke areal Lakeba agak masuk ke dalam, lumayan jauh dari jalur jalan raya utama, maka pantai Lakeba jarang dikunjungi. Keindahan pantai Lakeba tak kalah jauh dengan pantai Nirwana. Hanya mungkin hamparan pasir putih di pantai lakeba ini lebih pendek dibandingkan dengan pantai Nirwana. Namun pantai pasir dengan jejeran pohon kelapa di sepanjang bibir pantai menjadikan Lakeba tak kalah cantik dengan pantai Nirwana. Hari itu Pantai lakeba hanya dikunjungi beberapa pengunjung. Kamipun kami tak lupa mengabadikan diri di Lakeba ini.
Bau-bau, 18 Oktober 2007

Keramahan itu tetap ada

Senang rasanya menginjakkan kaki kembali di kampung halaman. Apalagi menjumpai penduduknya yang masih tetap ramah.