Rabu, 01 September 2010

(belajar) ikhlas..1

Ikan goreng
Waktunya sahur membangunkanku dari dingin dan lelapnya malam. aku harus terjaga agar bisa mempersiapkan makanan untuk penunjang nutrisiku seharian berpuasa hari ini. Sayup-sayup kudengar tetangga kosku membangunkan para penghuni kamar yang lain. Rupanya mereka juga sudah terjaga. Masih di pembaringanku, ku dengar salah seorang menawarkan ikan goreng kepada tetangga di sebelah kamarku, di samping dan kiri kamarku. Ku telan air liurku. Alangkah nikmatnya bisa menyantap ikan goreng di menu sahur kali ini, pikirku.
Akupun bergegas bangun, keluar kamar untuk menghampiri kawan tadi. Aku mendekat ke arah kamarnya, bunyi khas penggorengan membuat perutku ikut bernyanyi riang. Alangkah nikmatnya ikan goreng panas-panas.
Mereka sibuk beraktifitas tanpa mengetahui kehadiranku. Hm.. aku menuju keran air sambil tetap memperhatikan aktifitas mereka. Lima menit kuhabiskan waktu untuk menyikat gigi, ternyata mereka tidak melihat pula keberadaanku. padahal aku jelas berada di dekat mereka. dalam keremangan teras pasti mereka akan menyadari kehadiranku. mereka asyik bercengkrama. ada sesorang yang mendekat kearahku. Ahaa.. dia pasti mengajakku untuk makan ikan goreng. batinku.
Astaga.. tidak ada satu tawaranpun menghampiriku. Hatiku mulai nyiut. ku bergegas selesaikan menyikat gigi. dengan langkah lemas ku kembali ke kamar. Sebelum sampai kamar ku lihat kawan tadi mengampiri kamar yang lain memberikan ikan goreng. Aku maklum karena itu kamar pacarnya.

Hatiku semakin nyiut tatkala ku dengar bahwa mereka makan ikan goreng dua potong perorang. Kawan tadi mengajak lagi kawan di sebelah kiri kamarku, mengajaknya makan iakn goreng bersama. kawan tadi terus ke kamar di sebelah kanan kamarku, memberitahu bahwa ia menyimpankan ikan goreng buat kawan itu. ia tidak puas jadi minta disimpankan ikan goreng untuk santap pagi. Dan.. Tak ada yang menawariku satu ekorpun ikan goreng.

Cepat kuselesaikan sahur kali ini dengan telur goreng.

Ya.. Allah.. kuatkanlah hati ini dengan keikhlasan, menerima semua keadaan tanpa pernah melihat apa yan telah kuberikan kepada mereka.

Kendari, 1 September 2010
Ramadhan di tanah rantau.

Tidak ada komentar: